weekly.ahram.org |
Tahukah Anda siapakah Abu Nawas ??? sebagian dari anda
mungkin sudah sering mendengar kisah tentang Abu Nawas tentang tingkah cerdas
nan lucuh, bahkan tak jarang banyak kisah yang mungkin tidak benar yang penting
lucuh, dialamatkan atas nama beliau. Abu Nawas, sosok yang dikenal sosok lugu, agak pandir
dan sering kita anggap sosok konyol yang tingkah dan ucapannya mengundang tawa,
sebenarnya adalah orang yang baik dan sangat jujur.
Ternyata orang yang sering dianggap badut ini mempunyai nama
lengkap Abu-Nuwas al-Hasan bin Bani al-Hakami yang dilahirkan pada tahun 750 M diPersia. Abu
Nawas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Keahlian
Abu Nawas didapatkan dari perjalanan
beliau, dimulai setelah dewasa Abu Nawas mengembara ke Bashra dan Kufa dimana ditempat inilah Abu Nawas belajar
Bahasa Arab dan bergaul dengan orang-orang Badui padang pasir.
Dari pergaulannya dengan bangsa Badui inilah ia mhir bahasa
Arab, adat istiadat serta kegemaran orang Arab.
Sejumlah puisi abu nawa dihimpun dalam Diwn Abu Nawas telah
dicetak dalam berbagai versi misalnya Astria (1885), Griefswald (1861), Mesir
(1860), Lebanon (1884), dan India (1894). Selain itu, manuskrip diwan-nya
tersimpan di perpustakaan Berlin, wina, leiden, Bodliana, dan Mosul.
Illahi lastu
lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala
naaril jahiimi
Fahabli taubatan
waghfir dzunubi,
Fainaka ghafirudz-
dzanbil ‘adzimi…..
Artinya :
Wahai Tuhanku…aku sebetulnya tak layak masuk
syurgaMu,
tapi….aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMu,
karena itu mohon terima taubatku ampunkan
dosaku,
sesungguhnya Engkaulah maha pengampun
dosa-dosa besar
Dzunubi mitslu
a’daadir- rimali
Fahabli taubatan ya
Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi
kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun
kaifa – htimali
Artinya :
Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir
Maka berilah ampunan oh Tuhanku yang Maha
Agung
Setiap hari umurku terus berkurang
Sedangkan dosaku terus menggunung, bagaimana
aku menanggungkannya
Ilahi ‘abdukal ‘aashi
ataaka,
Muqirran bi dzunubi Wa
qad di’aaka
Fain taghfir fa anta
lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman
narjun siwaaka
Artinya :
Wahai Tuhan, hambamu yang pendosa ini datang
bersimpuh kehadapanMu
Mengakui segala dosa dan memohon kepadaMu
Dan bila Engkau tidak mengampuni aku, kepada
siapa lagi kami mohon ampun selain kepada Mu?
Tahukah Anda, bahwa
syair-syair Abu Nawas diatas telah dibuatkan lagu dan menjadikannya sebuah lagu
plus syair yang begitu enak didengar. Oleh beberapa penyanyi seperti Hadad Alwi dan Raihan memberi judul lagunya dengan I’tiraf.
baca juga 9 pedang Rasulullah
+ comments + 1 comments
ditunggu apa lagi hanya dengan minimal deposit 10.000
mari coba keberuntungannya bersama dengan kami di fanspoker^^com
Post a Comment