7 penemu Indonesia yang di akui Dunia

inilah beberapa nama penemu Indonesia yang mendunia

1.         Prof. Ir. RM. Sedyatmo

Penemuan Prof Sedyatmo  sangat bermanfaat  dibidang konstruksi  terutama  untuk pembangunan diatas lahan labil. Pria lulusan ITB angkatan 1934 ini berhasil menemukan fondasi “cakar ayam”.

2.         Prof. Poorwo Soedarmo

Pria kelahiran Malang pada tahun 1904 mencetuskan konsep “empat sehat lima sempurna”  sebuah slogan yang tidak asing lagi di telinga kita, bagaimana tidak semenjak kecil slogan ini terus dikampanyekan bagi disekolah maupun dirumah. Namun sepertinya konsep ini mulai ditinggalkan dengan adanya perkembangan ilmu gizi.

3.         Mujair

Bukannya itu nama ikan?? Emang benar lah, nama mujair disematkan kepada seorang bapak yang bernama Mujair (ohh gitu yachh). Pada tahun 1939 pak Mujair berhasil mengambangbiakkan ikan yang bukan asli perairan Indonesia. Padahal ikan tersebut merupakan air laut dan akhirnya oleh pak Mujair menjdai ikan air tawar.

4.         Mukibat

Seperti halnya pak Mujair, pak Mukibat hanyalah seorang petani sederhana yang berhasil menemukan sistem penanaman ketela . atas penemuannya ini ketela dapat berproduksi hingga lima kali lipat dari ketela normal.

Pak Mukibat menempelkan ketela pohon karet diatas ketela pohon biasa. Dan setelah ditanam, hasilnya  sangat memuaskan. Atas temuannya tersebut secara internasional sistem tempel  pada ketela dinamai “Sitem Mukibat”.

5.         BJ Habibie

Mantan Presiden RI ini mempunyai peranan penting dalam dunia penerbangan. Beliau dijuluki “Mr. Crack” atas teori Crack progression, teori ini berperan penting untuk mengetahui kelelahan logam yang menyebabkan keretakan (crack)pada konstruksi pesawat terbang. Dengan taori ini tentunya keamanan pesawat terbang lebih terjamin.

6.         Tjandramukti

“Kedelai grobogan” merupakan kedelai  varietas baru, kedelai ini memiliki ukuran besar, dengan protein sebar 43,9%. Kedelai yang ditemukan oleh Tjandramukti pada tahuan 2000an ini memiliki produktivitas yang sangat tinggi yaitu hampir 3 kali lipat dari kedelai nasional. Jikaproduksi kedelai nasional 1.3 ton per hektar makan kedelai grobogan mampu berproduksi hingga 1.3 ton.

Selain kedelai, peneliti  ini juga memplori mixed farming dan berhasil menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan dilahan persawahan.

7.     Prof. Dr. Khoirul Anwar

Berawal dari pemikiran, suatu saat kayu hutan dan minyak bumi akan habis. Minto, guru SD Negeri Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim), memikirkan pembuatan kompor tenaga surya. Ketika itu tahun 1986. Pengetahuannya tentang sifat lensa dan penyerapannya terhadap panas mengilhami pembuatan kompor tenaga ini.

Minto mengakui, kompor tenaga surya berfungsi ganda yang dihasilkannya memang tidak praktis, perlu penyempurnaan. Kompor tenaga surya hasil buah karya Minto ini, tidak hanya dinikmati tetangga-tetangga dekatnya, tetapi juga para pembelinya. (bbs/tom)